Minggu, 11 Januari 2009

Sejarah The Jack Mania


SEJARAH "THE JACK MANIA"

The Jakmania berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania berada di Stadion Menteng. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan kumpul bersama membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan. Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut. Ide ini muncul dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija waktu itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Bang Yos (sapaan akrabnya)sangat menyukai sepakbola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali sepakbola Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung atau suporter. Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat. Gugun Gondrong merupakan sosok paling ideal disaat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain. Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania. Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief. Ia lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005.Lelaki tinggi, tampan dan sarjana lulusan ITI Serpong inilah yang memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Dibawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania terus menggeliat. Organisasi The Jakmania ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung. Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga pada Pra Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah (Korwil). Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 30.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Sdr. Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung Danang.


diterbitkan oleh:Diposkan oleh poenya_que

15 komentar:

  1. Sejarah The Jack Mania

    SEJARAH "THE JACK MANIA"

    The Jakmania berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania berada di Stadion Menteng. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan kumpul bersama membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan. Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut. Ide ini muncul dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija waktu itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Bang Yos (sapaan akrabnya)sangat menyukai sepakbola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali sepakbola Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung atau suporter. Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat. Gugun Gondrong merupakan sosok paling ideal disaat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain. Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania. Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief. Ia lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005.Lelaki tinggi, tampan dan sarjana lulusan ITI Serpong inilah yang memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Dibawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania terus menggeliat. Organisasi The Jakmania ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung. Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga pada Pra Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah (Korwil). Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 30.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Sdr. Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung Danang.

    BalasHapus
  2. the jack itu anziing.,.,
    dsar monyet jkarta.,.,.,

    bY:
    viking cRz

    viking bonex
    1 hati

    BalasHapus
  3. viking itu anjing.. kaya anjing lagi kencing..
    yg sukanya cma mkan kotoran..
    viking bonek sampah sepak bola indonesia..

    BalasHapus
  4. the jack itu sampah ibu kota...
    yang lebih hina dari pada kotoran anjink..

    BalasHapus
  5. viking itu anjing sekaligus sampah masyarakat n sampah sepak bola indonesia bantai viking dimanapun dia berada...

    BalasHapus
  6. bawalah the jack ke neraka ..... viking jatihandap

    BalasHapus
  7. anak viking yang banyak bacod...... cuma bisa bnyak omong doank
    dikit2 bakar stdion sendri dasar lo begok uups lupa ank viking anjing lupa ......

    salam sejete dari the jack

    BalasHapus
  8. untuk apa hal2 seperti ini?tiada guna mendirikan organisasi group pemuda seperti ini,apa pingin dianggap kuat gitu? terus kalau sudah kuat mau melawan siapa? terus kalau sudah menang bangga gitu? sampai berapa lama rasa banggamu bisa menonjok saudara se-negaramu itu? padahal pemuda yang benar-benar patut diberi acungan jempol adalah pemuda yang berbakti kepada kedua orang tua,mandiri,berfikir kreatif,selalu membantu masyarakat,dan punya KESABARAN DAN KEHALUSAN BUDI PEKERTI SERTA SOPAN SANTUN YANG TINGGI, itu baru bisa di sebut PEMUDA GENERASI BANGSA.jika pemuda bertingkah egois menang sendiri suka tawuran itu berarti PEMUDA KOTORAN BANGSA.....mau?????

    BalasHapus
  9. thejack mania clava satoe selalu mendukung persija sampe mampus
    bonek and viking dancokx kita bunuh saja
    salam satu jiwa

    by:drajat jack ujung menteng

    BalasHapus
  10. hahahahah jack mania ujung menteng clava satue siap mendukungmu persija walaupun badai menghadang kita akan selalu bersamamu menjadi satu keluarga

    by:chelink nak jak clava satue ujung menteng yang selalu men dukung mu persija

    BalasHapus
  11. VIKING BONEX SATU HATI
    TAPI VIKING GA SUKA THE JACK!!!!
    BETUL TIDAK!!!!

    BalasHapus
  12. Kalian terbelenggu oleh ajaran setan, kalian tidak sadari itu,,kalau kalian saling bunuh , siapa yang menang siapa yang kalah? Tidak ada,,,what you get? Nothing

    BalasHapus
  13. Viking bonek sama saja satu hati anjing
    Viking itu anjing

    BalasHapus
  14. Viking bonek sama saja satu hati anjing
    Viking itu anjing

    BalasHapus